Rabu, 19 Oktober 2016

TERJEMAH PUISI TERIKAT: "ADAKAH SUARA CEMARA" KARYA TAUFIQ ISMAIL

Sebelumnya telah saya bahas mengenai penerjemahan puisi bebas dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris karya WS Rendra.

Nah, pada kesempatan ini saya akan mencoba menerjemahkan jenis puisi yang berbeda yaitu puisi lirik atau puisi terikat. Berbeda dengan penerjemahan puisi bebas, penerjemahan puisi terikat harus memperhatikan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya seperti rima atau sajak.

Pemilihan kata yang dipakai dalam bahasa sasaran (dalam hal ini bahasa Inggris) juga harus mengikuti sajak yang terdapat dalam puisi. Misalkan dalam bahasa Indonesia menggunakan sajak abab maka dalam bahasa inggris penerjemahan teksnya harus menggunakan sajak abab, namun tentu tidak dengan bunyi yang sama.

Terjemahan puisi terikat yang baik harus menjaga susunan bait dalan puisi tersebut, karena puisi terikat berbeda dengan puisi bebas yang tidak memiliki susunan bait ataupun rima. Hal ini yang kadang menyusahkan penerjemah. Jika hasil terjemahan puisi menghilangkan unsur yang terdapat di dalamnya, terjemahan tersebut dianggap sebagai suatu karya sastra yang baru dan bukan merupakan terjemahan yang benar menurut teori penerjemahan puisi.


Berikut adalah hasil penerjemahan puisi terikat berjudul "Adakah Suara Cemara" karya Taufiq Ismail. Puisi ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan sebaik mungkin dengan mempertahankan bentuk rima yang dipakai.

ADAKAH SUARA CEMARA
Oleh : Taufiq Ismail
Adakah suara cemara
Mendesing menderu padamu
Adakah melintas sepintas
Gemersik dedaunan lepas
Deretan bukit-bukit biru
Menyeru lagu itu
Gugusan mega
Ialah hiasan kencana
Adakah suara cemara
Mendesing menderu padamu
Adakah lautan ladang jagung
Mengombakkan suara itu.

IS IT THE PINES SOUND
By : Taufiq Ismail
Is it the pines sound
That hiss and roar at you
Is it the fleeting passing
Of leaves rustling
A row of blue hills
The song hails
Cluster cloudy
Is the gold jewelry
Is it the pines sound
That hiss and roar at you
Is it the sea fields of corn

Waving the sound through

NB:  Terjemahan ini sekaligus menjadi tugas Mata Kuliah Upper Intermediate Translation di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Kritik dan Saran tulis di kolom komentar : D

Selasa, 04 Oktober 2016

TERJEMAH PUISI BEBAS WS RENDRA KE BAHASA INGGRIS


Sebuah karya sastra memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi, sebagian ahli berpendapat bahwa karya sastra tidak dapat diterjemahkan atau dialih bahasakan karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai yang terkandung dalam karya sastra. Namun kajian tentang penerjemahan sastra merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Bukan hal yang baru jika sebuah karya seperti puisi, prosa dan drama diterjemahkan ke bahasa lain. Bahkan seorang Chairil Anwar juga menerjemahkan 10 puisi dari bahasa asing ke bahasa Indonesia.

Dalam kesempatan ini penulis akan mencoba menerjemahkan karya sastra, karya sastra yang diterjemahkan kali ini adalah puisi bebas yang berjudul “Nyanyian Suto Untuk Fatima” karangan puitis kondang Indonesa Alm. WS Rendra, yeng dijuluki Burung Merak karena kepiawaiannya mempesona setiap penonton yang mendengarkan syairnya.

NYANYIAN SUTO UNTUK FATIMA
Oleh: WS Rendra
Dua puluh tiga matahari
bangkit dari pundakmu.
Tubuhmu menguapkan bau tanah
dan menyalalah sukmaku.
Langit bagai kain tetiron yang biru
terbentang
berkilat dan berkilauan
menantang jendela kalbu yang berduka cita.
Rohku dan rohmu
bagaikan proton dan elektron
bergolak
bergolak
Dibawah dua puluh tiga matahari.
Dua puluh tiga matahari
membakar dukacitaku.
Nyanyian Fatima untuk Suto

Kelambu ranjangku tersingkap
di bantal berenda tergolek nasibku.
Apabila firmanmu terucap
masuklah kalbuku ke dalam kalbumu.

Sedu-sedan mengetuk tingkapku
dari bumi di bawah rumpun mawar.
Waktu lahir kau telanjang dan tak tahu
tapi hidup bukanlah tawar-menawar.


SONG OF SUTO TO FATIMA
By: WS Rendra

Twenty three sun
rising from your shoulder.
Your body evaporates soil smell
and my soul burns.
The sky is like blue cloth imitation
stretched
shining and glittering
challenging heart door that is mourning.
My spirit and your spirit
like proton and electron
fluctuating
fluctuating
Under the twenty three sun.
Twenty three sun
burning my sorrow.
Song of Fatima to Suto
The valance of my bed is revealed
on the pillow lace lying my fate.
If your commandment is spoken
then my heart will enter to yours.
The sob knocking my casement
from the earth under rosebushes.
When birth you were bare and ignorant
but life is not bargaining.

Apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam terjemahan kami mohon maaf, karena penulis adalah seorang pelajar biasa yang terbatas kemampuan dan pengetahuannya. kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Rabu, 25 Mei 2016

Nasib Bahasa Daerah di Indonesia

Nasib Bahasa Daerah di Indonesia

Tulisan ini terinspirasi dari mata kuliah pengantar linguistik di jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro
Ada lebih dari 700 bahasa etnik di Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, hal itu membuat indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia.
Sebuah studi menunjukkan pada akhir abad 20 jumlah bahasa di dunia telah berkurang sebanyak 90%, jika rasio itu kita terapkan di Indonesia itu berarti sudah berkurang sekitar 630 bahasa daerah di Indonesia.

Permasalahan yang mendasar adalah penutur bahasa daerah semakin berkurang, lazimnya orang Indonesia adalah Bilingual karena mereka memiliki satu bahasa daerah dan bahasa Indonesia sendiri. namun ketika terjadi perkawinan antar etnis yang memiliki bahasa yang berbeda, bahasa pasangannya akan dikorbankan atau memilih menggunakan bahasa Indonesia. Adapun urbanisasi juga membuat penutur bahasa daerah yang hijrah ke kota harus beradaptasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, sehingga melupakan bahasa daerahnya sendiri.

Pada poin ketiga dalam teks Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) yang berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" disebutkan bahwa kita menjunjung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, akan tetapi persatuan tersebut baiknya tidak menghilangkan kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Bangsa Indonesia karena Indonesia kaya akan ke-Bhineka-annya yang selayaknya tetap dijaga dan dilestarikan.

Mulai sekarang banggalah menggunakan bahasa daerah masing-masing, dengan begitu sejarah umat manusia masih bisa direkam. Hilang Bahasa, Hilang Bangsa.

Minggu, 10 Januari 2016

Mouse Deer and Crocodile Short Story



Mouse Deer and Crocodile

One day, Mouse Deer went down to the river to take a drink. But he knew that the crocodile might be waiting underwater to eat him, so he said out loud. “I wonder if the water’s warm. I’ll put in my leg and find out.” Of course Mouse Deer didn’t put in his leg. He picked up a stick instead and put one end into the water. Chomp…! Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater. Mouse Deer laughed. “Ha… ha…ha… Stupid crocodile! Cant you tell the difference between a stick and a leg?” Then Mouse Deer ran off to drink somewhere else.
In the next day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat the fruits on the other side of the river. He saw a floating log in the river. He knew that Crocodile looked like a log when he floated. Mouse Deer didn’t want to be eaten by Crocodile when he crosses the river. He had an idea. He called out loud, “Crocodile!” Crocodile rose from the water, “Hello, Mouse Deer. Have you come to be my lunch?” Mouse Deer smiled. “Sorry, not today, Crocodile. I have orders from the King. He wants to invite all the crocodiles in this river to a party. He wants me to count all the crocodiles so he could prepare enough meal for you.”
“Really…? Tell us what to do,” said Crocodile. “You must line up from this side of the river to the other side,” said Mouse Deer. Crocodile then got all his friends and family. They lined up across the river. Mouse Deer then jumped onto Crocodile’s back. “One,” he counted. He jumped onto the next crocodile, “Two.” And the next crocodile, “Three.” Mouse Deer kept jumping until he arrived on the other side of the river. “How many are there?” asked Crocodile. “Just enough,” said Mouse Deer. He laughed as he ran to the forest.***

 

Terjemahan Cerita Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris

Suatu hari, Kancil pergi ke sungai untuk minum. Tapi ia tahu bahwa buaya mungkin menunggu didalam air untuk memakannya, jadi dia berteriak keras-keras. “Aku ingin tahu apakah airnya hangat. Aku akan memasukkan kakiku ke dalam air dan mencari tahu. “Tentu saja Kancil memasukkan kakinya. Dia mengambil tongkat dan memasukkan satu ujung ke dalam air. Chomp …! Buaya menyambar tongkat dan menariknya ke bawah air. Kancil tertawa. “Ha … ha … ha … buaya bodoh! Tidak bisakah membedakan antara tongkat dan kaki? “Lalu Kancil lari untuk minum di tempat lain.
Pada hari berikutnya, Kancil ingin menyeberang sungai. Dia ingin makan buah-buahan di sisi lain sungai. Dia melihat batang kayu mengambang di sungai. Dia tahu bahwa Buaya tampak seperti kayu mengambang ketika ia mengambang. Kancil tidak mau dimakan oleh buaya ketika ia melintasi sungai. Dia punya ide. Ia berseru keras, “Buaya!” Buaya terangkat dari air, “Halo, Kancil. Apakah kamu datang untuk menjadi makan siang saya? “Kancil tersenyum. “Maaf, tidak hari ini, Buaya. Saya mendapat perintah dari Raja. Dia ingin mengajak seluruh buaya di sungai ini ke pesta. Dia ingin aku menghitung semua buaya sehingga ia bisa mempersiapkan cukup makanan untuk kamu. ”
“Sungguh…? Beritahu kami apa yang harus dilakukan, “kata Buaya. “kamu harus berbaris dari sisi sungai ke sisi lain,” kata Kancil. Buaya kemudian memanggil semua teman-temannya dan keluarganya. Mereka berbaris di seberang sungai. Kancil lalu melompat ke punggung buaya. “Satu,” ia menghitung. Dia melompat ke buaya berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.” Kancil terus melompat sampai ia tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?” Tanya Buaya. “Cukup,” kata Kancil. Dia tertawa sambil berlari ke hutan.