Rabu, 25 Mei 2016

Nasib Bahasa Daerah di Indonesia

Nasib Bahasa Daerah di Indonesia

Tulisan ini terinspirasi dari mata kuliah pengantar linguistik di jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro
Ada lebih dari 700 bahasa etnik di Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, hal itu membuat indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia.
Sebuah studi menunjukkan pada akhir abad 20 jumlah bahasa di dunia telah berkurang sebanyak 90%, jika rasio itu kita terapkan di Indonesia itu berarti sudah berkurang sekitar 630 bahasa daerah di Indonesia.

Permasalahan yang mendasar adalah penutur bahasa daerah semakin berkurang, lazimnya orang Indonesia adalah Bilingual karena mereka memiliki satu bahasa daerah dan bahasa Indonesia sendiri. namun ketika terjadi perkawinan antar etnis yang memiliki bahasa yang berbeda, bahasa pasangannya akan dikorbankan atau memilih menggunakan bahasa Indonesia. Adapun urbanisasi juga membuat penutur bahasa daerah yang hijrah ke kota harus beradaptasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, sehingga melupakan bahasa daerahnya sendiri.

Pada poin ketiga dalam teks Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) yang berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" disebutkan bahwa kita menjunjung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, akan tetapi persatuan tersebut baiknya tidak menghilangkan kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Bangsa Indonesia karena Indonesia kaya akan ke-Bhineka-annya yang selayaknya tetap dijaga dan dilestarikan.

Mulai sekarang banggalah menggunakan bahasa daerah masing-masing, dengan begitu sejarah umat manusia masih bisa direkam. Hilang Bahasa, Hilang Bangsa.